CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Jumat, Juli 03, 2009

Game Online Makin Melejit

Game online makin populer di Indonesia. Terbukti, lebih dari sepuluh perusahaan terjun di bisnis ini. User yang rata-rata berusia muda juga rela membelanjakan Rp 1 juta sebulan di layanan ini. Bagaimana prospeknya?

Managing Director PT Wave Wahana Wisesa (WaveGame) Sanjaya Wahono mengatakan, perkembangan pengguna game online di Indonesia sangat pesat. WaveGame yang meluncurkan game pertama pada Oktober 2007 kini telah memiliki 150.000 registrasion ID atau user yang mendaftar. Sementara Count Current User (CCU) atau pemain yang bermain secara bersamaan dalam tiap menitnya, mencapai 2.500.

Dengan jumlah member sebesar itu, WaveGame siap menambah satu game lagi dan menargetkan registration ID 500 ribu dan CCU 10.000 hingga akhir tahun.

“Kami yakin bisa mencapai angka itu, karena dilihat dari sambutan di Facebook dalam dua pekan saja didukung lima ribu pengikut,” katanya.

Penyedia game online saat ini ada lebih dari 10 perusahaan. Rata-rata perusahaan ini menawarkan game buatan luar negeri, meskipun ada juga game online dalam negeri yang mengusung cerita lokal sejarah kerajaan Majapahit. Total yang bisa dimainkan lebih dari 15 game online.

Rata-rata game online di Indonesia adalah free to play atau gratis dimainkan, meskipun pada awalnya banyak yang pay to play. Untuk bisa memainkan game pay to play seorang pemain harus membeli voucher terlebih dulu. Voucher ini bisa diisi ulang jika tenggang waktunya sudah habis.

“Tapi dengan sistem biaya bulanan agak berat, apalagi yang bermain di sini adalah kebanyakan anak-anak sekolah,” kata Puthut Sigit, Marketing Manager WaveGame.

Meskipun begitu, penyedia game online tetap bisa menangguk untung dari layanan ini. Gamer dibebaskan bermain secara gratis, namun penyedia game menjual item mall agar pemain bisa bisa mendandani karakternya.

Sony, demikian Puthut Sigit biasa dipanggil, mengatakan pihaknya menyediakan item mall dalam jumlah ribuan macam. “Kami tetap harus menjalankan bisnis,” katanya sambil menyebut penjualan item mall melonjak drastis saat masa liburan. Rata-rata gamer bisa mengeluarkan Rp 100 ribu bahkan hingga Rp 1 juta.

Deputi Menristek bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Iptek, Idwan Suhardi, mengatakan pasar game online di Indonesia sangat potensial. Pemain game online di Indonesia diperkirakan mencapai 7-8 juta orang. Sedangkan uang beredar di pasar ini mencapai lebih Rp750 miliar.

Untuk menjalankan bisnis game online, Sony mengatakan investasi lebih banyak untuk dua hal. Pertama harus ada server yang bisa diandalkan, karena server ini menyimpan data-data user. Jika server rusak, maka semua layanan game online bisa bubar.

Selain itu harus memiliki jaringan kuat dalam menyediakan voucher fisik, karena sumber pendapatan penyedia layanan game online dari sektor ini. “Untuk satu game diperlukan lima sampai enam server,” kata dia.

Sony mengatakan, game yang disukai konsumen Indonesia adalah berjenis hard core, yang berisi pertarungan. Hal itu karena pemain Indonesia senang sebagai jagoan. “Untuk software game online banyak dari negara Asia terutama Korea, karena grafisnya lebih enak dilihat mata,” kata Sony. [P1]

0 komentar: